Peduli Pengungsi Gunung Agung, Kanreg X BKN Serahkan Bantuan Tali Kasih Tahap Dua

Denpasar-  Setelah sempat mengalami peningkatan yang cukup signifikan beberapa waktu lalu, lambat laun aktivitas Gunung Agung menurun dan diikuti dengan penurunan status dari AWAS menjadi SIAGA pada 29 Oktober 2017 pukul 16:00 WITA. Himbauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) untuk mengosongkan radius 9 km sampai dengan 12 km dari puncak Gunung Agung menyebabkan gelombang pengungsian meningkat ke hampir semua kabupaten di Bali. Untuk itu Satgas Tanggap Bencana Gunung Agung Kanreg X BKN melalui KORPRI berinisiatif meringankan beban warga yang terdampak dengan menyalurkan bantuan dari pegawai di lingkungan BKN melalui KORPRI Kantor Regional X BKN.

Tahap pertama penyaluran bantuan dilakukan di posko pengungsian di daerah Denpasar dan Gianyar. Anggota Satgas bersama Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar, Ida Ayu Rai Sri Dewi, SH, M.Si melihat secara langsung kondisi pengungsi sekaligus menyerahkan bantuan berupa sembako dan keperluan wanita di beberapa lokasi pengungsian.

Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar (kanan) menyerahkan bantuan dana bagi pengungsi Gunung Agung kepada Wabup Karangasem (kiri)

Sebagai tindaklanjutnya, penyaluran bantuan kedua yang dirangkaikan dengan kegiatan peringatan HUT ke-46 KORPRI, pada Rabu (22/11) satuan tugas yang didampingi oleh Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar dan Ketua KORPRI Unit Kanreg X BKN Denpasar, Drs. Abdul Salam Gassing, M.H  melakukan audensi dan menyampaikan dana partisipasi sejumlah Rp. 20.186.600,- dari KORPRI beberapa Kantor Regional, pegawai dan donatur lainnya. Selanjutnya dana tersebut diserahkan kepada bendahara Satgas Kabupaten Karangasem.

Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, SH, MH didampingi anggota Tim Satgas Kabupaten Karangasem menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas perhatian dan tali kasih keluarga besar pegawai BKN yang tersebar di 14 Kantor Regional. Artha Dipa juga mengungkapkan kepanikan yang sempat terjadi karena pengaruh pengguna medsos yang sering menyampaikan berita berlebihan sehingga sempat menimbulkan gelombang pengungsian yang cukup banyak. Untuk itu Wabup berpesan dan menghimbau untuk waspada dan percaya dengan himbauan resmi pemerintah melalui lembaga yang berkompeten seperti PVMBG dan BPBD. “Jangan percaya pada berita yang berlebihan sehingga tidak menimbulkan keresahan warga,” pesannya.

Situasi di ruang kerja Wabup Karangasem saat menerima kunjungan Kepala Kantor Regional X BKN Denpasar beserta jajarannya

Artha mengakui bahwa meningkatnya gelombang pengungsian berdampak cukup signifikan pada kegiatan perekonomian di sekitar Gunung Agung. Karena kepanikan, banyak warga yang meninggalkan pekerjaannya, hewan ternak terutama sapi juga dijual jauh di bawah harga pasar sehingga sangat merugikan petani. Untuk itu, Wabup berharap fenomena alam ini tidak berlangsung lama sehingga masayarakat dapat kembali beraktivitas seperti biasa sehingga perekonomian bisa berjalan normal kembali.  (Boent)