Sertifikat Pengembangan Kompetensi Dengan KMS-MASN Tembus 20.000

ASN sangat antusias dalam melakukan pengembangan kompetensi teknis khususnya Manajemen ASN secara mandiri melalui pemanfaatan KMS MASN yang dibangun oleh Kanreg X BKN. Hingga akhir januari 2024 tercatat 20.622 sertifikat pengembangan kompetensi atau setara dengan 41.244 JP telah difasilitasi aplikasi yang efektif dimanfaatkan secara luas  sejak pertengahan tahun 2023.

Setiap PNS memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk diikutsertakan dalam pengembangan kompetensi dengan memperhatikan hasil penilaian kinerja dan penilaian kompetensi PNS yang bersangkutan. Pengembangan kompetensi bagi setiap PNS dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) jam pelajaran dalam 1 (satu) tahun.  Kemudian untuk mnenyelenggarakan pengembangan kompetensi Pejabat Pembina Kepegawaian diwajibkan untuk: menetapkan kebutuhan dan rencana pengembangan kompetensi, melaksanakan pengembangan kompetensi,  dan melaksanakan evaluasi pengembangan kompetensi. Ketentuan tersebut tercantum dalam ketentuan Pasal 203 Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tenatng Manajemen PNS sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan pemerintah Nomor 17 tahun 2020.

Pengembangan kompetensi sendiri merupakan hal penting dalam rangka mewujudkan profesionalisme ASN. Hal tersebut diindikasikan dengan ketentuan dimensi kompetensi sebagai salah satu  unsur penilaian indeks profesionalitas ASN selain kualifikasi, disiplin dan kinerja. Namun dalam praktiknya, masih ditemui hambatan pelaksanaan amanat peraturan tersebut terutama karena kendala keterbatasan anggaran pengembangan kompetensi yang disiapkan instansi.

Alur Pemanfaatan KMS

Gambar Alur Pemanfaatan KMS MASN

Menyikapi fenomena ini Kantor Regional X BKN Denpasar berusaha merumuskan sebuah inovasi yang diberi nama Knowledge Management System Manajemen Aparatur Sipil Negara (KMS MASN). Aplikasi yang diluncurkan dan diimplementasikan secara luas pada pertengahan Tahun 2023 ini merupakan salah satu platform pengembangan kompetensi melalui pembelajaran mandiri dengan menggunakan platform e learning. Dengan tagline “pengembangan kompetensi yang  kolaboratif, praktis dan gratis”, Kanreg X BKN hadir memberikan solusi kebutuhan pengembangan kompetensi teknis khususnya mengenai Manajemen Aparatur Sipil Negara.

Knowledge Management System (KMS) MASN awalnya dibuat untuk menyimpan data pengetahuan yang dimiliki oleh perorangan yang bersifat tacit knowledge atau pengetahuan yang belum tertulis menjadi eksplisit knowledge atau pengetahuan yang telah didokumentasikan. Selanjutnya aplikasi ini dikembangkan untuk menjadi wadah berbagi pengetahuan, referensi peraturan, bank permasalahan, e learning pembelajaran mandiri sebagai bagian dari pengembangan kompetensi ASN. Aplikasi ini dapat diakses melalui link:  https://kms.krx-bkn.my.id/ bertujuan untuk memudahkan proses transfer pengetahuan, mendokumentasikan pengetahuan yang dimiliki oleh masing-masing pegawai, memudahkan stakeholder mencari pengetahuan dan mengembangkan kompetensi yang diperlukan terkait dengan permasalahan kepegawaian dan menyediakan media transfer of knowledge yang efektif dan praktis. Manfaat dari aplikasi ini diharapkan: menjadi sarana menghimpun pengetahuan, menjadi alat bantu untuk proses “transfer knowledge” kepegawaian, dan menjadi sarana pengemabnagn kompetensi pegawai khususnya substansi peraturan Manajemen Aparatur Sipil Negara.

Gambar Delapan Langkah Pemanfaatan KMS

Gambar Delapan Langkah Pemanfaatan KMS MASN

Tidak hanya instansi daerah di wilayah kerja, KMS MASN juga dimanfaatkan oleh berbagai instansi daerah dan vertikal dari Aceh hingga Papua. Hingga akhir Januari  2024 tercatat 20.622 sertifikat telah diterbitkan. ASN dari Kabupaten Buleleng tercatat sebagai jumlah ASN paling banyak memanfaatkan KMS MASN yaitu sejumlah 8.518 sertifikat yang telah diterbitkan atau 17.036 JP. Kemudian pada urutan kedua tercatat ASN yang berasal dari Kabupaten Tabanan dengan jumlah 7.154 Sertifikat atau 14.308 JP. Pada urutan ketiga ASN asal Kabupaten Badung mencatat 1.606 sertifikat atau 3.212 JP.  Tingginya antusias pemakaian aplikasi ini menunjukkan efektivitas inovasi yang telah berhasil memberi dampak berupa solusi pengembangan kompetensi secara fleskibel dan gratis ditengah minimnya anggaran pengembangan kompetensi yang disiapkan instansi. Aplikasi ini memiliki kelebihan fleksibilitas waktu, kemudahan penggunaan dan juga gratis dan praktis, karena aplikasi ini dapat digunakan kapanpun dan dimanapun yang dapat diakses dengan perangkat komputer atau ponsel. Pemanfatan aplikasi ini tidak dipungut biaya dan langsung mendapatkan sertifikat begitu selesai mengerjakan post test dan melampaui passing grade 70% soal yang dijawab benar.

5 Besar_2

Gambar Daftar Lima Besar instansi yang telah memanfaatkan KMS MASN

Rizdiana Widi Pratiwi, salah satu ASN yang bertugas di Setditjen Nakes Kementrian Kesehatan mengapreasiasi dan mengaku sangat terbantu dengan kehadiran aplikasi ini. “Disaat pelatihan dan pengembangan jadi kebutuhan pokok ASN saat ini,  apresiasi tinggi untuk aplikasi KMS MASN, sangat bermanfaat dan membantu kami para ASN” ungkapnya. Kehadiran KMS MASN diharapkan dapat menjadi solusi bagi pemenuhan kewajiban pengembangan kompetensi khususnya kompetensi teknis Manajemen Aparatur Sipil Negara. “Saya sudah ga pusing lagi mikirin 20 JP setahun karena adanya aplikasi ini” imbuhnya. Akhirnya semoga kehadiran KMS MSN bermanfaat bagi peningkatan kompetensi teknis Manajemen ASN dan berdampak pada peningkatan Indeks Profesionalitas ASN Instansi. (boent).

Widi_2

Rizdiana Widi Pratiwi, ASN Kementrian Kesehatan