Perdana Kanreg X BKN Ikuti Uji Validitas Dan Realibilitas Instrumen Melalui Pemetaan Kompetensi ASN
Denpasar. Bekerjasama dengan Kantor Regional X BKN, Pusat Penilaian Kompetensi (Puspenkom) ASN BKN melakukan uji coba alat ukur penilaian kompetensi berbasis virtual pada Senin (08/08) bertempat di Ruang CAT Kanreg X BKN. Uji coba dilakukan kepada 72 pegawai di lingkungan Kanreg X BKN yang terdiri dari Pejabat Administrasi, Pejabat Pengawas dan jabatan fungsional madya ke bawah. Kegiatan dibuka langsung oleh Wakil Kepala BKN Supranawa Yusuf dengan dihadiri Kepala Puspenkom ASN BKN Wakiran serta Kepala Kanreg X BKN Paulus Dwi Laksono bertempat di Aula A.E.Manihuruk.
Dalam laporannya,Kepala Puspenkom ASN BKN mengatakan alat ukur kompetensi baru ini guna mendukung program prioritas nasional dalam membangun manajemen talenta. Alat ukur berbasis online ini akan digunakan Kanreg dan UPT di wilayah kerja masing-masing untuk berbagai kepentingan yang dapat ditindaklanjuti dengan ujian lainnya. Alat ukur ini digunakan untuk pertama kalinya dan dilakukan serentak di tiga lokasi, yakni Ruang CAT Kanreg III BKN Bandung, Kanreg X BKN Denpasar, dan Ruang Ujian CAT UPSCPKP BKN Kupang. Tiga lokasi tersebut menggambarkan karakteristik masyarakat Indonesia di tiga wilayah yang berbeda.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Kanreg X BKN Paulus Dwi Laksono merasa bangga karena Kanreg X BKN mendapat kesempatan pertama dalam uji coba instrumen baru penilaian kompetensi yang akan diterapkan untuk seluruh ASN yang akan ditugaskan di IKN (Ibu Kota Nusantara). Terkait dengan Reformasi Birokrasi dan Zona Integritas, Kakanreg mengatakan telah banyak perubahan yang telah dilakukan di lingkungan Kanreg X BKN. “Perbedaan latar pendidikan dan budaya, tidak mengurangi semangat kolaborasi di antara pegawai dan banyak perubahan telah dilakukan, baik dalam sistem aplikasi dan perubahan pola pikir. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong semangat seluruh pegawai untuk berkinerja lebih baik sehingga dapat meraih peringkat WBBM di Tahun 2023,” ungkapnya.
Dalam arahannya, Wakil Kepala BKN mengungkapkan standar tingkat validitas untuk penilaian kompetensi berkisar 67 hingga 70 persen. Pengukuran kali ini diharapkan dapat memotret kompetensi ASN secara keseluruhan yakni 9 (sembilan) kompetensi manajerial dan sosio kultural sekaligus mengukur kompetensi literasi digital yang wajib dimiliki oleh setiap ASN agar dapat beradaptasi dengan atmosfer transformasi berbasis digital.
Sementara itu dalam uji butir soal, seluruh peserta harus menjawab 386 soal yang terdiri dari manajerial, sosio cultural dan emerging skills dengan waktu pengerjaan kurang lebih 5 jam.